Menurut
kalian kopi itu apa ? Minuman ? Cemilan ? Santapan ? Apa lah itu (hahaha).
Mungkin tiap orang akan beda saat mengartikan apa itu “Kopi”, ya bahasa simple-nya ya sukamu lah mau disebut
apa. Menurut gua kopi itu udah ibarat teman sejati, penghibur disaat sedih,
pereda rasa setres, penenang dikala pusing dan membuat gua menjadi fokus, meski
terkadang gara – gara kopi lambung gua sedikit unyu, mengeluarkan suara – suara
ghaib, dan berkata “Turunkan harga BB*” (skip).
Kadang
– kadang setelah meminum kopi, jantung gua terasa berdegup lebih kencang,
seperti genderang mau perang (halah), kadang – kadang gua juga berfikir apakah
gua ini jatuh cinta sama kopi (halah). Faktanya adalah bahwa kopi memang bias membuat
jantung kita berdebar – debar, karena dalam kopi terkandung zat kafein yang
merangsang syaraf otonom kita (kalau ga ngerti browsing aja). Dampak minum kopi yang gua rasakan selanjutnya
adalah rasa resah dan gelisah, tapi ini serius. Dari beberapa eksperimen yang
gua lakukan (sok lu) setiap gua minum kopi di malam hari entah mengapa perasaan
itu sangat cemas, ujung – ujungnya adalah susah tidur. Pasti akan berasa kepada
para penikmat kopi, apalagi pecinta kopi.
Meminum
kopi juga mempunyai dampak baik, hal ini khusus bagi para pecinta kopi, yang
mengerti estetika meminum kopi. Ternyata kopi dapat meningkatkan kemampuan konigtif,
seperti yang gua kutip dari suatu artikel bahwa menurut hasil penelitian Johnson-Kozlow, mereka mengungkapkan
tentang kopi dapat meningkatkan kemampuan konigtif (baru tau ya ?). Seperti
yang udah gua bilang di awal, setiap gua minum kopi itu membuat gua menjadi
lebih fokus dan bersemangat tentunya (ayey). Selain itu dampak baik meminum
kopi lainnya adalah halusinasi (baik darimana coba).
Soal efek halusinasi pernah gua alami sendiri, ini
agak sedikit curcol jadi pasang mata batin kalian untuk baca ini, jangan
terlalu dihayati.
“Suatu
hari gua merasakan yang namanya tidak tidur selama 3 malam, tidur pada siang
hari hanya sekitar 2 jam, lalu terbangun untuk makan dan minum. Penyebabnya
adalah kopi yang tak henti masuk ke lambung, setiap beres makan hanya minum
sedikit air putih lalu lanjut minum kopi hitam. Siang menjelang sore gua pergi
keluar untuk sekedar beli pulsa dan sedikit melepas penat karena 3 hari hanya stay
di rumah dan nongkrong depan laptop. Pada saat gua jalan, gua rasa jalan gua
laluin itu benar, dengan PD ya gua dating ke suatu warung (gua anggap konter
pulsa) lalu dengan polosnya gua meminta pulpen serta kertas dan bilang mau isi
pulsa. Terkejut lah gua saat sadar ternyata gua ada di warung sembako, dengan
mata yang sedikit sayu lalu gua berjalan keluar sembari berkata ‘Maaf bu,
kirain masih dagang pulsa’ (yang padahal ga pernah jual pulsa). Efek halusinasi
yang berlebihan, gua rasa waktu itu adalah konter pulsa, ternyata warung
sembako. (Skip)”
Jangan pernah alami kejadian bodoh
yang gua lakukan di atas, terlihat sekali bahwa gua seperti orang be** tak
berdosa.
Bagi penikmat kopi seperti gua sih,
gua udah nganggap kopi itu seperti coklat yang mengandung zat tryptophan yang bisa mengurangi depresi serta
meningkatkan hormon endorfin yang membuat kita bahagia. Ya gua anggap seperti
itu lah, meski bukan dalam arti sebenarnya.
So guys yuk mari ngopi dulu, biar
sedikit fokus, tapi jangan digunakan untuk hal – hal yang tidak baik (IYKWIM).
Sedikit tambahan buat kalian yang mau mencoba kopi yang sebenarnya. Kalian beli
serbuk kopi tanpa gula, lalu kalian seduh di air mendidih sebanyak seperempat
gelas, lalu rasakan aromanya dan minum, ingat TANPA GULA, itu baru namanya
penikmat kopi yang sebenarnya.
Sekian postingan tak bermanfaat,
hanya ingin membagi pengetahuan saja. Buat kalian yang suka ngopi, gua tunggu
kalian untuk ngajakin gua ngopi bareng. Masa cuma Raisa doang yang diajak
ngopi, gua juga mau dong. OK, sekian dan selamat malam, subuh, pagi, apalah
itu. Bye!